Saat bulan Desember 2012 mendekati akhir, di penghujung tahun..
Review dulu tentang hal-hal apa saja yang telah kulakukan dan terjadi selama setahun ..
Ini hanya peristiwa besar saja, yang paling dominan dan berkesan tentu saja. Pengalaman yang lain jelas banyak juga, namun tidak akan saya bahas disini..
Awal tahun 2012 saya mengajukan beberapa judul skripsi dan berhasil di ACC 1 judul, mendapat dosen pembimbing kemudian mulai bimbingan. Sepanjang tahun 2012 saya berjuang untuk menyelesaikan skripsi biar cepet wisuda, targetnya sih tahun ini (2012) sudah lulus. Tapi kegiatan-kegiatan lain juga tetep jalan kok, malah saya rasa skripsinya sering terabaikan, hehehe. Selain sibuk skripsi saya juga ada tanggungjawab untuk mengadakan acara temu alumni jurusan ku tercinta. Acara yang Alhamdulillah terlaksana pada 24 Agustus 2012 ini banyak menyita waktu dan pikiran untuk persiapannya. Setelah acara berhasil diselenggarakan, langsung kebut skripsi lagi dan berhasil pendadaran tanggal 26 November 2012 kemudian Yudisium tanggal 27 Desember 2012. Target lulus tahun 2012 >>> DONE! walaupun belum wisuda, namun setidaknya sudah dinyatakan lulus, hehehe.
Di Tahun 2012 saya juga sempat melakukan pendakian di Gunung Merapi pada 29-30 September dan Gunung Semeru pada 15-18 November. Puncak tertinggi di Pulau Jawa, Mahameru dengan ketinggian 3676 MDPL sudah berhasil aku pijak dengan perjuangan yang cukup berat. Sangat mengesankan bisa berada disana. Alhamdulillah.
Anugerah sebuah cinta dan kasih sayang juga aku dapatkan di tahun 2012. . .
Terimakasih Ya Allah atas segala anugerah dan kenikmatan yang telah Engkau berikan di tahun 2012, semoga tahun 2013 saya bisa menjadi pribadi yang lebih baik lagi. Amiiin.
Masuk ke rencana acara pergantian tahun, mau kemana? Sampai tanggal 30 pun saya belum ada rencana pasti mau melalui momen pergantian tahun dimana. Adek saya mengajak ke Gunung Purba Nglanggeran, tapi saya enggan. Tahun lalu sudah disitu masa mau kesitu lagi. Pengen merasakan tahun baruan di luar kota, Semarang misalnya. Tapi cuaca lagi sering hujan gini, belum lagi arus lalu lintas yang pasti padat sekali, ditambah pertimbangan tanggal 2 Januari Dianita sudah mulai ujian semester, jadi mending gak usah. Akhirnya diputuskan tanggal 31 Desember kita bakal melewatkan momen pergantian tahun di Pantai Parangtritis. Check it out!
Siang itu, 31 Desember 2012 saya sudah mulai prepare buat acara tahun baruan ke Pantai Parangtritis. Latar belakang nya (udah kayak skripsi aja, hehe) sangat klasik, saya belum pernah melewatkan acara pergantian tahun disana. Pengen tau aja sih kayak apa suasana di parangtritis menjelang detik-detik pergantian tahun. Sengaja berangkat "rada gasik" untuk menghindari kemacetan, jam 14.30 meluncur tapi mampir-mampir dulu beli snack dan makan mie ayam. Perlengkapan Insya Allah sudah siap, jas hujan, tikar kecil, pakaian ganti, handuk, jaket. Khusus jas hujan dan jaket saya bawa rangkap dua, untuk antisipasi biasanya si Dianita males bawa terutama jas hujan. Benar saja, dia tidak mau bawa jas hujan. "males ah", begitu katanya.
Berkendara santai melalui jalan imogiri barat, sengaja tidak lewat jalan parangtritis, kali aja udah mulai padat lalu lintasnya. Sampai ke area wisata pantai langsung menuju masjid untuk shalat ashar dulu, kemudian mencari area parkir di pinggir pantai. Terlihat parkiran sudah hampir penuh dengan sepeda motor dan mobil dan masih terus berdatangan, rata-rata berplat nomor luar jogja. Plat AA, AD, H, B, D, dll. Waktu di perjalanan juga ketemu dengan beberapa rombongan sepeda motor ber plat non AB. Memang pantai parangtritis menjadi salah satu tempat favorit di Jogja untuk melewatkan malam pergantian tahun selain Malioboro, Tugu Jogja, Kaliurang, Bukit Bintang, Nglanggeran, dll.. Pasti ramai, sudah dari dulu hanya saja aku baru bisa mengalami langsung di penghujung tahun 2012 ini.
Langit sore telihat agak mendung, kilau matahari pun terhalang oleh tebalnya awan kelabu di atas Pantai Parangtritis. Namun keceriaan semua orang di sana tetap berlangsung. Terlihat di sepanjang bibir pantai dipenuhi oleh ratusan bahkan ribuan orang yang asyik bermain air, pasir, naik delman, gokart juga ada, atau hanya sekedar duduk-duduk memandangi cakrawala pantai selatan dengan melodi riuh ombak yang berkejar-kejaran. Kami enggan mau "nyemplung" basah-basah an di air, hanya "keceh" saja padahal sudah bawa peralatan lengkap buat ganti dan mandi. Selain penuh sekali dan hari yang sudah menjelang petang, ada hal lain yang tidak memungkinkan untuk "nyemplung".
Berkali-kali merasakan hempasan ombak Samudra Hindia di sebatas kaki saja, bertahan dalam pijakan erat agar tidak terseret arus balik yang sangat kuat. Tak terasa hari telah gelap ditambah pekatnya awan mendung yang terus mengintai dari sore tadi. Adzan Maghrib pun berkumandang, petugas SAR berbaju orange berkendara Trail dengan TOA nya menyisir bibir pantai, memperingatkan para pengunjung untuk segera "mentas" keluar dari air, berhenti mandi. Derai air mata langit pun tumpah membasahi semua yang ada, disambut dengan hiruk pikuk para pengunjung berlarian menuju tempat berteduh di warung-warung dekat parkiran. Kami pun bergegas menuju tempat parkir yang ada tempat berteduh plus warung nya. Sementara hujan semakin deras, membuat was-was semua orang mempertanyakaan "bagaimana acara tahun barunya?"
Aku menerjang hujan menuju mushola untuk shalat Maghrib, cukup membuat kuyub juga. Kembali ke warung saat listrik padam, menjadikan suasana gelap gulita di sekeliling. Pemilik warung menyalakan "senthir" ditambah penerangan dari lampu mobil dan motor yang baru datang mencari tempat parkir yang relatif sudah penuh. Kami pun hanya duduk terdiam memandangi rinai hujan, begitu juga dengan pengunjung yang lain walaupun ada beberapa yang nekat hujan-hujan. Setelah menunggu beberapa lama, hujan semakin mereda. Kami pun beranjak menuju tepi pantai disusul oleh para pengunjung yang lain. Sekedar jalan-jalan sambil bergandeng tangan, melihat sekitar dan disertai obrolan-obrolan ringan. Merasa rada capek, kami pun duduk beralaskan tikar kecil yang aku bawa dari rumah. Mengeluarkan bekal makanan/snack yang dibeli sebelum berangkat tadi. Duduk bersanding menghadap selatan sambil menikmati cemilan dan keriuhan suasana sekitar. Ternyata rintik gerimis mulai mengusik. Saya mengeluarkan jas hujan lebar untuk memayungi kami berdua, masih belum beranjak dari tempat duduk. Selang beberapa menit gerimis pun berhenti, jas hujan saya lipat kembali. Sedang asyik ngobrol sambil ngemil tiba-tiba gerimis lagi. Pasang jas hujan lagi seperti awal tadi, sementara orang lain kehujanan, namun ada juga yang sudah nyiapin payung. Kami duduk dengan tangan terangkat ke atas menyangga jas hujan. Reda kembali, lipat jas hujan lagi. Gerimis lagi, bentangkan jas hujan kembali. Lagi-lagi terang kembali, jas hujan pun terlipat lagi. Kemudian gerimis datang lagi, sial nih dipermainkan oleh gerimis, pikirku sambil membentangkan jas hujan untuk yang kesekian kali. Namun kali ini bukan gerimis biasa, karena bulir-bulir air hujan semakin besar. Hujan! Dengan tergesa kami pun beranjak, melipat tikar, dan berjalan menuju warung tadi dilindungi jas hujan "batman".
Kembali duduk di atas kursi kayu ditengah cahaya keremangan, pesan teh panas + mie instan buat mengusir hawa dingin. Sebenarnya cuma gak enak aja sama yang punya warung kalo kita duduk disitu kagak beli apa2, hehe. Lama sekali menanti hujan reda. Pukul 21, 22, 23 pun lewat tanpa permisi, masih termenung diatas kursi memandang hujan yang tiada henti. Rasa kantuk pun sesekali menghinggapi, kulawan dengan pahitnya kopi. Akhirnya sekitar pukul 23.40 an hujan mulai mereda berganti rintik-rintik gerimis. Orang-orang mulai berhamburan kembali menuju tepi pantai, siap dengan kembang api dan terompetnya. Kami pun segera bergegas untuk bergabung. Tak lupa memakai jas hujan,walaupun hanya gerimis lama-lama pasti juga bakal sadis membuat kuyub seluruh tubuh. Suara letupan kembang api mulai terdengar diiringi irama terompet walaupun belum tepat pukul 00.00. Semakin mendekati pergantian tahun semakin hingar bingar suasana di sepanjang pantai Parangtritis. Riuh oleh semarak suara kembang api yang berdesing dengan berbagai variasi bentuk menerangi angkasa. Diselingi oleh suara terompet dan teriakan-teriakan yang berirama seolah padu menggambarkan keceriaan menyambut tahun yang baru, 2013! Kami pun hanya menikmati suasana sekitar, memandang ke atas dan sesekali ikut berteriak setelah letupan kembang api yang terus bersahutan. Pesta kembang api malam itu hampir selama satu jam, bahkan lebih! kira-kira setengah jam sebelum pukul 00.00 dan setengah jam setelahnya masih ada juga kembang api yang meletup di angkasa. Cukup meriah meski gerimis tak jemu menemani. Entah berapa banyak rupiah yang dengan sengaja "dibakar" malam itu, saya menikmatinya saja. :)
HAPPY NEW YEAR 2013! Harapan-harapan untuk menjadi pribadi yang jauh lebih baik lagi di tahun ini telah terpatri di lubuk jiwa. Begitu juga cita yang sudah digantungkan semoga akan teraih dengan segenap usaha dan doa serta cinta yang telah bersemayam di dalam hati ini semoga senantiasa akan terus bersemi menghiasi hari-hari di tahun 2013 ini dan seterusnya hingga tiba masanya meraih kebahagiaan yang hakiki... :)
Aku menerjang hujan menuju mushola untuk shalat Maghrib, cukup membuat kuyub juga. Kembali ke warung saat listrik padam, menjadikan suasana gelap gulita di sekeliling. Pemilik warung menyalakan "senthir" ditambah penerangan dari lampu mobil dan motor yang baru datang mencari tempat parkir yang relatif sudah penuh. Kami pun hanya duduk terdiam memandangi rinai hujan, begitu juga dengan pengunjung yang lain walaupun ada beberapa yang nekat hujan-hujan. Setelah menunggu beberapa lama, hujan semakin mereda. Kami pun beranjak menuju tepi pantai disusul oleh para pengunjung yang lain. Sekedar jalan-jalan sambil bergandeng tangan, melihat sekitar dan disertai obrolan-obrolan ringan. Merasa rada capek, kami pun duduk beralaskan tikar kecil yang aku bawa dari rumah. Mengeluarkan bekal makanan/snack yang dibeli sebelum berangkat tadi. Duduk bersanding menghadap selatan sambil menikmati cemilan dan keriuhan suasana sekitar. Ternyata rintik gerimis mulai mengusik. Saya mengeluarkan jas hujan lebar untuk memayungi kami berdua, masih belum beranjak dari tempat duduk. Selang beberapa menit gerimis pun berhenti, jas hujan saya lipat kembali. Sedang asyik ngobrol sambil ngemil tiba-tiba gerimis lagi. Pasang jas hujan lagi seperti awal tadi, sementara orang lain kehujanan, namun ada juga yang sudah nyiapin payung. Kami duduk dengan tangan terangkat ke atas menyangga jas hujan. Reda kembali, lipat jas hujan lagi. Gerimis lagi, bentangkan jas hujan kembali. Lagi-lagi terang kembali, jas hujan pun terlipat lagi. Kemudian gerimis datang lagi, sial nih dipermainkan oleh gerimis, pikirku sambil membentangkan jas hujan untuk yang kesekian kali. Namun kali ini bukan gerimis biasa, karena bulir-bulir air hujan semakin besar. Hujan! Dengan tergesa kami pun beranjak, melipat tikar, dan berjalan menuju warung tadi dilindungi jas hujan "batman".
Kembali duduk di atas kursi kayu ditengah cahaya keremangan, pesan teh panas + mie instan buat mengusir hawa dingin. Sebenarnya cuma gak enak aja sama yang punya warung kalo kita duduk disitu kagak beli apa2, hehe. Lama sekali menanti hujan reda. Pukul 21, 22, 23 pun lewat tanpa permisi, masih termenung diatas kursi memandang hujan yang tiada henti. Rasa kantuk pun sesekali menghinggapi, kulawan dengan pahitnya kopi. Akhirnya sekitar pukul 23.40 an hujan mulai mereda berganti rintik-rintik gerimis. Orang-orang mulai berhamburan kembali menuju tepi pantai, siap dengan kembang api dan terompetnya. Kami pun segera bergegas untuk bergabung. Tak lupa memakai jas hujan,walaupun hanya gerimis lama-lama pasti juga bakal sadis membuat kuyub seluruh tubuh. Suara letupan kembang api mulai terdengar diiringi irama terompet walaupun belum tepat pukul 00.00. Semakin mendekati pergantian tahun semakin hingar bingar suasana di sepanjang pantai Parangtritis. Riuh oleh semarak suara kembang api yang berdesing dengan berbagai variasi bentuk menerangi angkasa. Diselingi oleh suara terompet dan teriakan-teriakan yang berirama seolah padu menggambarkan keceriaan menyambut tahun yang baru, 2013! Kami pun hanya menikmati suasana sekitar, memandang ke atas dan sesekali ikut berteriak setelah letupan kembang api yang terus bersahutan. Pesta kembang api malam itu hampir selama satu jam, bahkan lebih! kira-kira setengah jam sebelum pukul 00.00 dan setengah jam setelahnya masih ada juga kembang api yang meletup di angkasa. Cukup meriah meski gerimis tak jemu menemani. Entah berapa banyak rupiah yang dengan sengaja "dibakar" malam itu, saya menikmatinya saja. :)
HAPPY NEW YEAR 2013! Harapan-harapan untuk menjadi pribadi yang jauh lebih baik lagi di tahun ini telah terpatri di lubuk jiwa. Begitu juga cita yang sudah digantungkan semoga akan teraih dengan segenap usaha dan doa serta cinta yang telah bersemayam di dalam hati ini semoga senantiasa akan terus bersemi menghiasi hari-hari di tahun 2013 ini dan seterusnya hingga tiba masanya meraih kebahagiaan yang hakiki... :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar